Baru sempat meluangkan waktu ketika di Lampung untuk menulis kebahagian November Bagian II. Setelah direnungan peristiwa ini bukan hanya sebuah kebahagiaan tetapi juga suatu ujian dan naik kelasku untuk melangkah lebih tinggi lagi.
Di satu sisi menunggu saat peristiwa wisuda adalah hal yang membahagian di mata orang lain

Auditorium
Harun Nasuition inilah yang menjadi saksi aku masuk pertama kali 4 tahun yang
lalu ketika di orientasi dan mendapatkan ucapan selamat datang dan selamat
belajar. Dan tak pernah kulupa aku maju untuk mendapatkan buku dan mengucapkan
ikrarku untuk lulus tepat pada 4 tahun, menjadi wisudawan terbaik, dan
cita-cita ingin mengabdi pada bangsa dan negara serta mendirikan yayaysan
pendidikan. Alhamdulillah ikrar tersebut sudah kuwujudkan untuk orangtuaku
tercinta. Aku lulus di 4 tahun, delapan semester, dan dengan menyandang
kumlaude wisudawan terbaik. Terimkasih Umi dan Abah atas segala doa, dukungan,
dan seluruh fasilitas yang diberikan pada wulan. Adik-adikku semoga ini menjadi
contoh untuk kalian dan kelak akan menjadi sarjana. Amin.
]Tak lupa teman-teman
seperjuanganku Nuning Sintya Defa, Nur Azizah, dan Zakiatunnisa yang menemani
selama 4 tahun masih mau berbagi, berkumpul. Seluruh teman-teman angkatan 2010
juruan Pendidikan Bahasa dan Sasatra Indonesia. Untuk yang terluarbiasa adalah
segenap dosen-dosenku di PBSI yang telah memberikan ilmu, berbagi ilmu, dan
menjadi contoh bagiku terutama kedisiplinan, ketekunan, dari Pak Djoko Kentjo
dalam ilmu Linguitik yang membuat aku tertarik di bidang tersebut.
Kebahagiaaan
tersebut legkap dengan datangnya nenek yang sudah tidak beretemu selama 5
tahunan dan menemani di rumah Ciputat sampai di hari wisudaku. Tak menunggu
hari esok tetapi setelah isya rencana kami sekeluraga mengantar nenek ke Tegal
dan memutuskan untuk mengantar Muhammad Faiz Prawiro Negoro terleih dahulu ke
Bekasi yang kebetulan memang satu jalur tol ke Jawa shingga tinggal keluar tol
dan sampai di rumahnya. Setelah hapur satu jaman di sana tepat pukul 22.00 WIB
kami pamit untuk melanjutkan perjalanan ke Tegal, melelahkan namun sangat
menyenangkan karena bisa bersama sekeluarga walaupun kurang Afwan dan Adis.
Pukul
06.00 WIB pagi aku sudah tiba di Tegal, di sambut dengan jalanan berkabut dan
mulai dingin (atis bahasa Tegalnya) hehehehe.... seharian beristirahat dengan
selimut namun sebelumnya mandi dan beres-beres.

Waktu tak terasa sore ari tiba
dan kami memutuskan untuk mengunjungi rumah saudara-saudara dan kemudian
malamnya menu wajib di Tegal adalah “Sate Balibul”, rekomendasi untk yang
berkunjung. Sate balibul ini menyediakan sate kambing yang sangat empuk karena
kambing nya masih dibawah umur 5 bulan. Lumayan lama menunggu si balibul ini
karena memang sangat antri da rame sekali apalagi hari ini hari minggu.
Kesetiaan menunggu dibayar dengan enaknya balibul mantap. Hehehehe.
Keesokannya,
pagi pukul 06.00 kami sudah jalan menuju gucci, tempat pemandian air panas yang
terkenal di Tegal, pemandangan selama perjalanan sungguh indah hampir seperti
puncak namun daerah ini tidak didominasi dengan kebun teh namun kebun sayuran,
bukit-bukitnya pun seperti puncak, suasana dan dingginya sama apalagi jalannya
yang berkelok-kelok dan menanjak. Tapi sudah banyak berubah banyak dijadika
pinggir-pinggir jalan untuk penginapan dan villa-villa. 25 menit perjalanan
akhirnya sampai di pemandian air panas Gucci, karena masih pagi dan hari senin
parkiran dan Gucci searasa milik sendiri. Heheheheh
Mandi
dengan air panas yang langsung dari gunung slamet, di bawah air terjun yang
sangat dingin, bermain dengan adik-adik, berenang, mandi, dan akhirnya piknik
dipinggir jalan sekeluarga. Momen yang takkan terulang dua kali dengan
keluarga, kenangan, kemesraan, kebersamaan. Aku bahagia. Terimakasih Tuhan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar