Kharisma
Bangsa adalah salah satu sekolah PASIAD (Asosiasi Solidaritas Sosial untuk
Negara-negara Pasifik) di Indonesia yang dikelola oleh lembaga swadaya
masyarakat dari Turki yang mengadakan kerjasama di bidang pendidikan dengan
Kemendikbud sejak tahun 2000. Di Kharisma Bangsa terdiri dari 4 tingkat sekolah
TK, SD, SMP, dan SMA. SMP dan SMA Kharisma Bangsa dikelola secara bersamaan
dengan satu kepala sekolah, guru, beserta tata usahanya. Menerapkan sistem
pembedaan kelas belajar antara laki-laki dan perempuan. Untuk lantai tiga
ditempati kelas laki-laki, dan lantai empat ditempati kelas perempuan. Berlaku
juga bagi guru, guru laki-laki berada dilantai tigha dan guru perempuan berada
di lantai empat. Namun saya diberikan kesempatan untuk mengajar kelas X SMA
laki-laki dan perempuan dikarenakan kebijakan ketua zumbre (MGMP) bahasa
Indonesia agar saya memiliki pengalaman mengajar di depan siswa dan siswi.
Mungkin akan berbeda ketika saya mengajar di kelas yang campuran. Berdasarkan
kebijakan tersebut, saya mengetahui bahwa sekolah Kharisma Bangsa yang bukan
berbasis agama menerapkan hal tersebut dikarenakan penelitrian di AS yang
menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan pada satu jenis kelamin yang sama
hasilnya lebih unggul daripada diicampur. Pemisahan laki-laki dan perempuan
tersebut juga diterapkan pada ekstrakulikuler, osis.
Hal
tersebut menunjukkan bahwa sekolah tersebut percaya terhadap penelitian dan
bersifat ilmiah karena memang sekolah Kharisma Bangsa hanya memfokuskan diri
pada jurusan IPA, hanya ada satu jurusan di sekolah ini, banyaknya pengajar,
beberapa siswa yang berasal dari Turki mengingat ini sekolah PASIAD maka
digunakanlah bahasa pengantar bahasa Inggris. Hal tersebut tidak berlaku pada
pelajaran bahasa Indonesia dan Agama. Untuk pelajaran bahasa Inggris sebelum
memasuki sekolah ini siswa dites Toefl kemudian dari hasil tes tersebut
ditentukan apakah masuk ke kelas standard level atau high level.
Saya
merasakan hal yang tidak dirasakan oleh teman-teman saya yang PPKT di luar
sana. Di sini apapun yang kita lakukan harus meminta izin pada wakil kepala
sekolah, padahal menurut sebagian besar teman dan yang sudah PPKT tanggungjawab
anak PPKT ada di guru pamong. Hal tersebut kembali pada kebijakan masing-masing
sekolah.
Jam
belajar untuk siswa dimulai 07:30-15:00. Jam kerja guru 07:00-16-00, untuk guru
yang mengisi ekstrakulikuler bisa sampai maghrib dan khusus hari Kamis ada
kajian khusus guru perempuan dan pengurus asrama perempuan mengenai suatu buku
dan pembahasan yang dimulai jam 16:00-18:00. Dan hari senin diadakan rapat
pendidikan semua guru, hari selasa rapat zumbre atau rapat yang diadakan setiap
guru mata pelajaran (MGMP). Untuk hari Jum’at ketika laki-laki shalat jum’at,
perempuan melakukan kegiatan keputrian yang diisi dengan ceramah guru perempuan
secara bergiliran dengan tema yang berbeda. Dan untuk hari sabtu masuk jam
07:30-13:00 untuk siswa sedangkan guru 07:30-14:00. Pada hari sabtu ini
diadakan Tes Mingguan semua pelajaran yang disebut “General Weekly Test”,
setiap pelajaran terdiri dari 4-8 soal sesuai dengan SK/KD yang telah diajarkan
dan tercapai pada minggu tersebut. Fasilitas yang tersedia di KB lengkap dan
memadai mendukung jalannya pembelajaran khususnya pada pelajaran IPA.
Kegiatan
selain ekstrakulikuler yang dilaksanakan di KB adalah kegiatan olimpiade.
Setiap anak diberikan kebebasan untuk memilh peminatan fokus olimpiade fisika,
biologi, seni, olahraga, matematika, dan lain sebagainya kemudia di tes dan
jika masuk akan mengikuti kelas olimpiade. Saya kurang jelas ada jadwal rutin
kelas ini atau tidak yang pasti diadakan setiap ada perlombaan atau olimpiade
tersebut namun seringkali saya masuk kelas pada pembelajaran bahasa Indonesia
tetapi ada beberapa anak yang tidak masuk karena mengikuti kelas olimpiade
tersebut.
Kemudian,
peraturan yang berlaku di sini menggunakan sistem pemberian kartu. Kartu merah
diberikan pada yang melanggar dan sebaliknya kartu kuning diberikan pada siswa
yang berprestasi dalam kelas dan berpatisipasi aktif. Setelah itu, penggunaan
kata-kata yang sedang pupuler sekarang seperti “lebay, gila Kamu, cabe-cabean,
dan lain sebagainya”, sangat dilarang keras digunakan dan diucapkan oleh siswa
dan seluruh warga KB. Oleh karena itu, berhati-hatilah pada setiap perkataan
dan lebih baik diam. Karena beberapa minggu lalu, siswa yang mengatakan hal
tersebut diberikan hukuman dan dibuat beberapa peringatan untuk siswa yang
lainnya, Jika tidak suka disini dan tidak bisa mengikuti peraturan di sini
silahkan tinggalkan KB, kata seorang guru di KB.
Penguasaan
terhadap bahasa Inggris memang diperlukan di sini agar dapat berinteraksi dan
berkomunikasi dengan siswa asing, guru yang lain, dan membaca beberapa
peraturan serta pengumuman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar