Minggu, 06 April 2014

Tentang Kharisma Bangsa

Kharisma Bangsa adalah salah satu sekolah PASIAD (Asosiasi Solidaritas Sosial untuk Negara-negara Pasifik) di Indonesia yang dikelola oleh lembaga swadaya masyarakat dari Turki yang mengadakan kerjasama di bidang pendidikan dengan Kemendikbud sejak tahun 2000. Di Kharisma Bangsa terdiri dari 4 tingkat sekolah TK, SD, SMP, dan SMA. SMP dan SMA Kharisma Bangsa dikelola secara bersamaan dengan satu kepala sekolah, guru, beserta tata usahanya. Menerapkan sistem pembedaan kelas belajar antara laki-laki dan perempuan. Untuk lantai tiga ditempati kelas laki-laki, dan lantai empat ditempati kelas perempuan. Berlaku juga bagi guru, guru laki-laki berada dilantai tigha dan guru perempuan berada di lantai empat. Namun saya diberikan kesempatan untuk mengajar kelas X SMA laki-laki dan perempuan dikarenakan kebijakan ketua zumbre (MGMP) bahasa Indonesia agar saya memiliki pengalaman mengajar di depan siswa dan siswi. Mungkin akan berbeda ketika saya mengajar di kelas yang campuran. Berdasarkan kebijakan tersebut, saya mengetahui bahwa sekolah Kharisma Bangsa yang bukan berbasis agama menerapkan hal tersebut dikarenakan penelitrian di AS yang menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan pada satu jenis kelamin yang sama hasilnya lebih unggul daripada diicampur. Pemisahan laki-laki dan perempuan tersebut juga diterapkan pada ekstrakulikuler, osis.
Hal tersebut menunjukkan bahwa sekolah tersebut percaya terhadap penelitian dan bersifat ilmiah karena memang sekolah Kharisma Bangsa hanya memfokuskan diri pada jurusan IPA, hanya ada satu jurusan di sekolah ini, banyaknya pengajar, beberapa siswa yang berasal dari Turki mengingat ini sekolah PASIAD maka digunakanlah bahasa pengantar bahasa Inggris. Hal tersebut tidak berlaku pada pelajaran bahasa Indonesia dan Agama. Untuk pelajaran bahasa Inggris sebelum memasuki sekolah ini siswa dites Toefl kemudian dari hasil tes tersebut ditentukan apakah masuk ke kelas standard level atau high level.
Saya merasakan hal yang tidak dirasakan oleh teman-teman saya yang PPKT di luar sana. Di sini apapun yang kita lakukan harus meminta izin pada wakil kepala sekolah, padahal menurut sebagian besar teman dan yang sudah PPKT tanggungjawab anak PPKT ada di guru pamong. Hal tersebut kembali pada kebijakan masing-masing sekolah.
Jam belajar untuk siswa dimulai 07:30-15:00. Jam kerja guru 07:00-16-00, untuk guru yang mengisi ekstrakulikuler bisa sampai maghrib dan khusus hari Kamis ada kajian khusus guru perempuan dan pengurus asrama perempuan mengenai suatu buku dan pembahasan yang dimulai jam 16:00-18:00. Dan hari senin diadakan rapat pendidikan semua guru, hari selasa rapat zumbre atau rapat yang diadakan setiap guru mata pelajaran (MGMP). Untuk hari Jum’at ketika laki-laki shalat jum’at, perempuan melakukan kegiatan keputrian yang diisi dengan ceramah guru perempuan secara bergiliran dengan tema yang berbeda. Dan untuk hari sabtu masuk jam 07:30-13:00 untuk siswa sedangkan guru 07:30-14:00. Pada hari sabtu ini diadakan Tes Mingguan semua pelajaran yang disebut “General Weekly Test”, setiap pelajaran terdiri dari 4-8 soal sesuai dengan SK/KD yang telah diajarkan dan tercapai pada minggu tersebut. Fasilitas yang tersedia di KB lengkap dan memadai mendukung jalannya pembelajaran khususnya pada pelajaran IPA.
Kegiatan selain ekstrakulikuler yang dilaksanakan di KB adalah kegiatan olimpiade. Setiap anak diberikan kebebasan untuk memilh peminatan fokus olimpiade fisika, biologi, seni, olahraga, matematika, dan lain sebagainya kemudia di tes dan jika masuk akan mengikuti kelas olimpiade. Saya kurang jelas ada jadwal rutin kelas ini atau tidak yang pasti diadakan setiap ada perlombaan atau olimpiade tersebut namun seringkali saya masuk kelas pada pembelajaran bahasa Indonesia tetapi ada beberapa anak yang tidak masuk karena mengikuti kelas olimpiade tersebut.
Kemudian, peraturan yang berlaku di sini menggunakan sistem pemberian kartu. Kartu merah diberikan pada yang melanggar dan sebaliknya kartu kuning diberikan pada siswa yang berprestasi dalam kelas dan berpatisipasi aktif. Setelah itu, penggunaan kata-kata yang sedang pupuler sekarang seperti “lebay, gila Kamu, cabe-cabean, dan lain sebagainya”, sangat dilarang keras digunakan dan diucapkan oleh siswa dan seluruh warga KB. Oleh karena itu, berhati-hatilah pada setiap perkataan dan lebih baik diam. Karena beberapa minggu lalu, siswa yang mengatakan hal tersebut diberikan hukuman dan dibuat beberapa peringatan untuk siswa yang lainnya, Jika tidak suka disini dan tidak bisa mengikuti peraturan di sini silahkan tinggalkan KB, kata seorang guru di KB.
Penguasaan terhadap bahasa Inggris memang diperlukan di sini agar dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswa asing, guru yang lain, dan membaca beberapa peraturan serta pengumuman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar