Senin, 27 November 2017

Jejak di Cicendo Bandung

Gaya dikit di alun-alun Bandung



Perjalanan ini sebenarnya sudah sejak 2 tahun lalu, sebelum melanjutkan sekolah berusaha berbenah kesehatan mata yah yang akhirnya memang kenyataan masalah mata tidak berubah dari dulu dan tidak ketemu solusinya.










Dengan tekad kuat memberanikan diri dari tanah kelahiran mengantongi surat rujukan dari RS kelas C (Pringsewu), RS kelas B (Bandar Lampung), dan sampailah di RS Mata Cicendo kelas A. Dan ternyata bener semua memang periksa mata karena RS ini merupakan RS rujukan nasional mata.


Suasana RS Cicendo di antrian pendaftaran


Awal ke RS Cicendo ini nebeng sama temen yang senasib ibunya harus operasi retina dan memang ketemu di RS Abdoel Moeluk Bandar Lampung, janjian abis subuh dan sampai di Cicendo sudah antriiii banget dan dapet nomor urut yang lumayan panjang sampai di tahap pemeriksaan dari refrakrasi sampai dirujuk ke neuro. Ternyata gak bisa sehari berobat gini dan harus menginap di sekitar RS dan saya memutuskan untuk menginap di rumah warga malam ini karena harus ada pemeriksaan lanjutan. Rumah warga jangkauan dengan jalan kaki lebih dekat dibandingkan dengan hotel yang lumayan jauh dan ketika naik kendaraan harus memutar karena jalur satu arah di Bandung. Hehehehe


Pemeriksaan di hari kedua ini masih mata dan mata, mata dikasih cairan dari kemarin sih dan harus ada yang jaga soalnya dengan cairan ini pupil akan mengecil dan susah untuk melihat akhirnya yang dinantikan datang bisa libur kerja dulu, yeayyyyy.... Walaupun sebelumnya ada drama mewek sendirian, sakit, dll (biasanya juga gak papa). Efek dokter bilang harus ada yang jaga karena selama 8 jam cairan itu membuat mata susah melihat.

Pemeriksaan hari kedua ini akhirnya menemukan dokter yang tua yang secara bahasanya sudah memang terlambat untuk penanganan kasus ku, dan aku yang bisa ambil kesimpulan “Aku harus lebih bersyukur bisa melihat walau ada keterbatasan”. Dalam hati entah rabunku ini bisa bertahan seberapa lama tapi terus jaga dan berdoa untuk kesehatan organ vital ini.
Pasangan selalu menguatkan dan tipikal dia selalu menghiburku dan membawa suasana ini menjadi lebih bermakna. Kayaknya sih ini awal cinta kita tumbuh di Bandung sampai akhirnya menikah. Heheheh....


Pemeriksaan hari kedua hanya sampai siang karena pagi buta sudah mengambil tiket dan zuhur pun sudah selesai hanya diberikan obat mata dan tetes mata cap cicendo. Secara keseluruhan pelayanan bpjs ini tidak terlalu ribet dan cenderung cepat dan sampai dengan pasien umum yang lain. Gak salah deh ini rumah sakit memang grade A. Heheheh
Dan disela-sela kita berobat dan setelahnya pun pasangan mengajak untuk mencoba beberapa makanan yang hits di Bandung. Membuat mood bagus nih kalau makanan enak. Nih... aku riview yah...



1.      Ketupat Tahu Cicendo



Ketupat Hits Cicendo

Ketika ada yang rame-rame di sebrang RS Cicendo aku langsung penasarn dan bener deh ini makanan enak. Letaknya di sebrang persis depan RS Cicendo. Dan benar deh rasa ketupatnya sih sama aja tapi yang membedakan kuahnya itu kentel banget, byka dari pagi dan kalau jam 9nan pagi udah habis yah tutup. Hahahah
Ketupat bisa pakai telor atau tambahan lauk lainnya.










2.      Surabi Enhaii Bandung
Surabi favorite yang wajib mampir kalau di Bandung

Kalau kuliner ini sih gak di daerah Cicendo tapi di daerah Setiabudi, sebelum UPI ada kedai surabi sebelah kiri yang rame nah itu dia Surabi Enhaii Bandung. Ini beda yah sama yang ada di Jakarta dari harga dan rasa jauhhhh bangetttt. Letaknya bersebelahan juga sama ada surabi disebelahnya tapi entah kenapa ini yang rame dan sebelahnya sepi, heheheheh






Harganya standar surabi dari mulai harga Rp 4000-15.000 ada semua... sesuai dengan topping dan favorite ku ada pisang coklat keju (manis) dan untuk yang mengenyangkan adalah sosis mayonaise (pedes) enakkk banget ini. Surabinya enak lembut dan tebel berasa banget makan gak tipis. (Nulisnya sambil kepengen deh) hahahahah...

Udah beberapa kali kesini tiap ke Bandung musti ke sini sih, heheheh... Dan selalu ada perkembangan dari mulai sekarang ada baksonya, minuman tambah banyak, dan menu tambah banyak... Biasanya juga ada live musik dan bisa nyawerrr...


3.      Bebek

Lupa deh nama bebeknya apa, tapi letaknya tuh deket sama masjid raya Bandung. Bebeknya standar banget sih hampir gak rekomended. Padahal tempat makanya lumayan luas dan pelayanannya lumayan bagus. Yah... biasa aja untuk membuat perut tetap kenyang karena jalan-jalan malam di masjid raya Bandung. hehehehe


4.      Warung Makan Bu Nanik


Tempe bacem, perkedel jagung dan pepes kesukaan
Warung makannya hampir sama sih konsepnya kayak ampera, prasanan, pilih dan di bakar atau digoreng sama pelayannya. Warung konsep gini sih sunda banget yah banyak lalapan dan sambelnya guys! Makan sepuasanyaaa deh sambal dan lalapannya.. heheheheh....




Menunya sih banyak banget dari mulai ayam, ikan, tempe, jeroan, sayur semua ada. Rasanya sih standar seperti kebanyakan warung prasmanan ampera. Lumayan sih buat yang pengen makan puas dan banyak pilihan lauk.




Kebersamaan kita berdua, Terimakasih suami :*


Selasa, 21 November 2017

Pasta Aglio Olio TGIF Vs Mokka Cafe Kabana


Sebagai pencinta bawang putih otomatis aku suka banget sama aglio olio. Sebenernya udah beberapa kali makan nih pasta dimana-mana dari warung pasta, carburators spring, sampai di cafe-cafe yang kulipa namanya... heheheh
Namun kali ini aku mau bandingkan pasta aglio olio yang kupesan dan makan di TGIF dan Mokka Cafe Kabana.
Kenapa dua kafe ini karena baru-baru ini makannya di sana dan yang difoto juga di dua kafe ini, heheheheh



1.      TGIF
Aglio Olio ala TGIF

Masuk dan makan disini lebh terkesan dengan suasana restauran sih karena full service dan servicenya memuaskan. Untuk makanannya sihhhhh gak terlalu menyenangkan seperti pelayanannya dan tempatnya yang pewe banget. Dari segi harga untuk berdua Rp 400.000,- sudah dengan minum yah....
Menu Pembuka Makaroni chesee goreng


Rasa makannya sih gak terlalu berbeda dengan cafe-cafe lain karena waktu iu pasangan pesen menu utama steak dan yang kita coba kayak sate kambing banget sih karena saosnya yah cuma kecap manis tok.



Dannn untuk spagetti aglio olionyaaaa beuhhhh olive oil dan bawangnyaaaa melimpah dan berasaaa banget sampai pahit, hehehehehe
Bisa dilihat langsung digambarnya gim olive oil dan bawang menari-nari dipiringnya.
Penampilannya cantik, apakah memang sebenarnya aglio olio dari Itali rasanya begini yah... heheheh

Rekomendasi tempatnya asik, romantis, dan tenang bangetttt


 


2.      Mokka Kabana Cafe


Aglio Olio ala Moka Kabana Cafe


Nahhh kalau tempat makan ini lebih cafe karena santai dan menunya banyak di minuman kopinya. Pasangan pesan double espresso dannn pahittttt banget dan jebakan jadi nafsu makannya tinggi, hiks......
Double Espresso Moka Kabana

Makanan yang ditawarkan beragam dari mulai nasi goreng, spagetti, soto, nasi ayam, bakso dan sop pun ada.
Aglio Olio dan Vanilla Kopi

Untuk rasa nasi gorengnya sihhh lumayan (nyoba punya pasangan) dan menu lainnya pun begituu tapi untuk spagetti Aglio Olionnya tidak seperti yang di TGIF, spagetti lebih lembut dan gak terlalu berminyak banget dan tidakk terlalu pahit masih bisa dimakan, hehehehe

Harga lebih terjangkau daripada sebelumnya, makan disini berempat Rp 380.000,- an termasuk minum juga.

Rekomendasi untuk nongkrong, tempatnya asik untuk ma-lama ngobrol.


Yaaappp tiap tempat menawarkan kosep yang berbeda-beda, kembali lagi ke kalian mau makan dimana hari ini?


Eksis deh setelah makan kenyang dengan pasangan, hehehe


Senin, 20 November 2017

Makan Citarasa Korea



Makan menjadi kebutuhan semua orang. Namun pada masa sekarang ini makan menjadi hal yang paling dicari dan dminati oleh semua orang. Begitu banyak makanan yang ada di bumi Indonesia namun seiring berjalannya waktu makanan menjadi hal yang menglobalisasi. Adanya rasa penasaran dan nafsu manusia mendorong keinginan untuk makan makanan yang berpenampilan unik, menarik, dan belum pernah dicoba. 

Termasuk aku yang penasaran dengan makanan dari negara Korea. Secara keseluruhan makanan korea memiliki rasa asam, pahit, dan kecut. Jauh berbeda dengan makanan Indonesia yang memilii banyak rasa cenderung pedas, manis, asin, dan gurih.

Beberapa rekomendasi tempat yang menjual makanan korea

1.      K MART (Korean Mart)

Warung jajanan korea terletak di pojok K Mart
Terletak di seberang Dharmawangsa Square tepatnya di perukoan Dharmawangsa,


Pegawai siap siaga cepat elayanannya dan ramai






Tempat tokpokki dan odeng dimasak
Pir Korea


Toko yang berkonsep swalayan mini ini menjual selurih produk bahan baku makanan korea. Jadi, ketika kamu masuk ke toko swalayan mini ini serasa seperti di korea karena yang berbelanja orang korea dan kawasan ini memang didominasi dengan orang Korea.


Ketika melihat kecambah kedelai korea sungguh sangat panjang dan besar, begitupula dengan pear korea.


Kacang Kedelai Korea


Nah...... di dalam swalayan ini ada yang menjual makanan ringan korea yang buka sampai jam 18.00 sedangkan swalayannya buka sampai jam 20.00.

Konsep warungya mini dan makanan yang dijual terjangkau dan jagan salah minum air putih di sini gratisss dan sepuasnya. Kayaknya bakal ke sini lagi deh rekomendasi tokpokkinya isinya gede, odengnya enak, apalagi yang sosis gorengnya.. hehehehe

Rasa tokpokki seperti cilok (kalau Indonesia) namun dengan saus tomat yangcenderung asam pedas tapi gak pedas banget sih. Rasa odeng seperti otak-otak terbuat dari ikan dan lembut, serta yang roti itu di dalamnya sosis enak kalau dimakan pakai kuahnya tokpokki.. heheheheh

Tokpokki Rp 30.000,-
Odeng dan roti sosis
Tokpokki, odeng, sosis, dan minuman rasa anggur

Telor di tokpokkinya
Air minum dingin, panas gratisssss sepuasnya


2.      Ojju

Siapa sih yang tak kenal dengan tempat makan kekinian ini? Makanan dibalut dengan keju mozzarella yang disajikan langsung oleh pegawai ojju ini menjadi daya tarik pembeli sampai waiting list. Padahal dari segi harga makanan dan minuman untuk berdua bisa mencapi Rp 250.000,- belum termasuk pajak yah.... heheheh... 

Bon makan berempat


Minuman tidak gratis dan makanan tidak cukup mengenyagkan untuk orang Indonesia, hahahaha.

Makanan dan yang ditengah itu gratis rasanya asem semua, hahahaha


Dan masalah rasa saya sih biasa bangetdan makan ayam serta nasi goreng dengan mozzarella itu menjadi vitamin mata aja tapi pas dimulut yah rasanya biasa aja guys malah terbilang kejunya gak ada rasanya!


Wing Mozzarellaaa

Waktu itu makan bereempat bareng temen-temen di Ojju Gandaria City, Jakarta Selatan, kami sempet coba ramyeonnya (ramen nya korea) dan rasanyaaaaaaa........ kimchi banget kayak makan indomie rebus ayam dikasih kimchi jadi kuahnya asem gt. Heheheh. 
Minumannya juga asem-asem seger gt, enakkkk sih kalau lagi cuaca panas.





3.      Cupbox

Tempat makan ini terbilang baru sih, waktu itu coba makan disini dengan suami. Yah... masih makanan korea tapi kalau yang satu ini nasi box dengan toping yag bisa dipilih dan bermacam-macam dan aku pilih yang best sellerya dengan topping galbi dan pendampingnya bihun level kepedasannya normal, less spicy level 4. Ada juga yang toppingnya ayam, sate daging korea, ayam bbq, dan sayuran aja juga ada loh......


Nah.... kalau makan disini yang khas adalah ada level cabenya, level 1 satu lingkaran cabenya dan suamiku pesn level 5 diatasku, aku masih trauma pesen level-level begini karena sebak jeletet level 2, wkwkwkwkwk.....

Hasil gambar untuk cup box gandaria
Gak sempet difoto-foto ini ambil dari google, heheheh

Dannn setelah datang.... bener deh gak pedes dan minta nambah ke pegawainya minta 3 kali puteran lagi dan akhirnyaa pesed juga namun pedasnya standar banget sih gak sampe nyiksaa... pede di bibir aja jadi bibirnya panas gt, hehehehe
Lumayan sih enak Cuma galbinya kecil-kecil gedean tulangnya, hahahaha..... Dan luamayan harga makanan dan minuman berdua Rp 150.000,-