Awal perjalanan ini dengan niat
menghadiri akad nikah sahabat pasanganku di Purwokerto. Dengan bermodalkan
tiket Rp 70.000,- dan menempuh perjalanan selama lima jam. Berangkat dari
stasiu senen pukul lima pagi dan sampai di purwokerto pukul sepuluh lebih.
Sesampainya di stasiun kami lumayan binggung karena ini bay pertamakalinya aku
menginjakkan kaki di Purwokerto sedangkan pasangan sering menggunakan kendaraan
pribadi. Hehehehe....
|
Pemandangan di Ayam Tantene Purwokerto |
|
Nyumm.... Mantapppp |
|
Bonnya buat pengen nambah, hehehe |
Kami memesan dua ayam bakar dan dua
es teh manis, makanan tak lama datang dan kami berdua lahap menyantapnya. Ayam
goreng yang empuk dengan porsi nasi yang lumayan banyak sangat pas dan harganya
ituloh murah bangetttt. Ayamnya enak, sambalnya juga, suasana warung makannya
pun nyaman jadi mnurutku “Ayam Goreng Tantene’ bisa jadi rekoemndasi tempat
makan jika teman-teman mampir ke Purwokerto.
|
Pilihan tempat makan kami sesi-1 (hehehe) |
Sore pun tiba kami kembali lagi ke
UNSOED menunggu jemputan, menjelang magrib akhirnya kami dijemput kemudian
malamnya bisa mendapatkan tempat nyaman istirahat. Alhamdulillah.... Malam
diisi dengan istirahat karena besok pagi kami harusbangun pagi dan melanjutkan
perjalanan ke desa akad nikah berlangsung.
|
Tim Kondangin |
Keesokannya kami pun menghadiri akad
nikah, perjalanan selama hampir dua jam kami tempuh dan akhirnya sekitar jam 10-an
kami sampai dan syukur alhamdulillah kami datang acara akad baru akan dimulai.
Momen akad yang paling penting dalam pernikahan dan membuat hati berdebar-debar
(ekh.. kayak pernah aja) tapi sepertinya sih begitu kurang lebih yah.
Alhamdulillah akad nikah berjalan lancar. SAH.... Barakallah Kak Hadi dan
pasangan. Setelah itu kami bersalaman dan menuju ke tempat resepsi dan
menyantap makan.
Perjalanan belum berakhir karena kami
harus pulang setelah zuhur dan sesampainya di rumah kakak teman pasanganku ini kami
memberikan kejutan ke tuan rumah memang pada hari itu beliau berulang tahun.
Dengan hati senang dan gembira karena sebelumnya kami membuat jengkel (sengaja)
akhirnya setelah ashar kami semua diajak berpetualang sampai ke ujung Jawa
Tengah tepatnya ke pantai ujung Jawa Tengah. Pantai Cilegon pusat perkotaannya,
dan penyebrangan ke Nusa Kambangan. Bermain air di pantai berlari dan berjalan
hingga ujung dermaga membuat aku bersemangat tapi sesungguhnya setelah itu
capek banget, seperti energi di badanku diserap oleh pasir, angin, dan bebatuan
di pantai tersebut. pantainya tidak terlalu jernih airya dan dengan pengunjung
yang banyak sampah pun terlihat di ujung-ujung pantai hanya dikumpulkan saja.
Hari hampir gelap dan kami pun menuju
perjalanan pulang sebelum pulang kami mampir untuk makan merayakan ulang tahun
tuan rumah dan bebelanja di Swalayan yang paling Hits di Jawa, Swalayan Rita
(sepertinya punya Rita Sugiarto yah) hehehe... Alhamdulillah perut kenyang dan
akhirnya aku tertidur selama perjalanan sampai ke rumah.
|
Swalayan paling Hits di Jawa |
Hari ketiga di Purwokerto, hari
terakhir di sini, saya dan pasangan mengeksplorasi kota Purwokerto menggunakan
motor, berkeliling ke alun-alun Purwokerto, makan mendoan yang hampir ada di
sepanjang pinggir jalan, kemudian makan lumpia BOOM di dekat UNSOED.
|
Di sudut alun-alun Purwokerto |
Setelah itu kami mengelilingi kota Purwokerto dengan bermodalkan maps panduan dari Google yang sangat membantu. Berhenti sejenak di alun-alun Purwokerto yang terdapat lapangan besar dan masjid. mengabadikan momen ini bersama pasangan.
Diakhiri dengan menonton di bioskop satusatunya di Purwokerto “Bioskop Rajawali”, bisokop yang berdiri dengan bangunan sendiri, dengan harga tiket sama dengan bioskop hari biasa di Jakarta dan yang berbeda adalah harga makanan yang dijual tidak terlalu tinggi seperti di bioskop Jakarta. Aku dan pasangan mencoba membeli Popocorn seharga Rp 10.000 yang besar banget dan tak habis. Hehehe....
|
Popcorn dengan kuantitas banyak harga termurah |
|
Tempat duduk yang lebih lebar serta bahan dari kulit |
Secara keseulurahan bisokop hampir
sama namun yang membedakan studio di sini lebih sedikit dan lebih lebar,
kapasitas tempat duduk lebih banyak di bandingkan bioskop yang ada pada umumnya
di Jakarta dan tempat duduknya pun terbuat dari kulit, lampu lebih banyak dan
matinya lebih lama, layarnya pun lebih lebar. Tapi secara kenyamanan secara
kesuluruhan hampir sama saja. Menjelang magrib dengan rintikan hujan kami
pulang menuju rumah kemudian malamnya aku menyempatkan diri mengerjakan tugas
kuliah sambil mempersiapkan barang-barang karena pagi jam 06.00 pagi kami harus
di stasiun.
|
Ramainya pengunjung Bioskop Rajawali |
Malam terakhir kami, kami isi dengan
mengobrol sambil makan-makan, hampir tengah malam dan aku harus istirahat.
Keesokan harinya aku dan pasangan di antar ke stasiun dan waktunya kembali ke
Jakarta memulai aktivitas kembali. Alhamdulillah perjalanan lumayan agak lama
karena kami memilih jalur selatan yang jarak tempuhnya lebih lama dibandingkan
waktu tempuh jalur utara ketika kami berangkat, sampai di stasiun senen,
Jakarta pun kami sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Terimakasih Purwokerto, terimakasih
kakak Agung yang memberikan kami fasilitas yang nyaman, dan semuanya yang di
Purwokerto. Semoga kami bisa kembali menjelajah sisi lain di Purwokerto.
Amin.... Terimakasih juga untuk pasangan yang selalu sabar dan mendampingi
selalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar