Jumat, 10 April 2015

MENJELAJAH KULINER GARUT, JAWA BARAT



Satu tas ransel merah marun yang paling kuandalkan kemanapun ku pergi sudah siap sedari sore tadi, menunggu seseorang yang akan membawaku dan adikku serta teman adikku untuk menjelajah kota Garut. Ini pengalaman pertama menjelajah Jawa Barat ke tempat baru, dan kesempatan untuk berlibur di tanggal merah bersama teman dan adik tercinta.

Selesai magrib, tepatnya pukul 18.00 WIB datanglah yang mengajak kami berpetualang, aku bergegas untuk langsung menuju ke pasar jumat menjemput bus Lebak Bulus-Garut karena bus tujuan Garut  hanya sampai pukul 20.00 WIB. Cuaca yang begitu deras melepas kepergian kami, alhasil baju lumayan lepek. Setelah beberapa saat menunggu di halte sambil berteduh, bus datang ditengah derasnya hujan segera kami masuk dan suasana dingin dari AC menyergap kami berempat.

Lima jam perjalanan, tepatnya padajam 1.30 dini hari kami sudah sampai di stasiun Garut, suhu udara yang dingin menyambut kami dan pemandangan ransel besar dan beberapa mobil bak di pinggir jalan membuatku cemburu seketika dan bergumam, “kapan aku bisa menjadi salah seorang penumpang di mobil bak tersebut”. Jadi, kami tiba saat berkumpulnya orang-orang yang akan naik Gunung Papandayan, tapi bukan tujuan itu kami kemari tapi tujuannya adalah wisata kuliner. Heheheheh

Setelah dijemput, kami beristirahat sejenak di rumah dan baru siap menjelajah setelah zuhur dengan alasan dingin membuat malas untuk mandi, dan sudah mulai lapar. Hehehehe...
Hari pertama, kuliner kali ini sih lebih tepatnya bukan aku yang menjelajah tapi diajak dan ditunjukkan kuliner yang memang paling enak di Garut. Tujuan pertama adalah jajanan sepanjang swalayan Yogja sebelum masjid agung Garut, yaitu:

      1.      Chocodot
Siapa yang tak kenal Chocodot? Coklat yang berisi dodol yang banyak diminati karena inovasi yang unik dan beragam rasanya. Jika brkunjung ke Garut ada tempat khusus oleh-oleh khas Garut berada di sebarang swalayan Yogja, tempatya bagus dan lengkap dengan berbagai rasa chocodot dari bentuk kemasan, rasa, dan bentuk. Misalnya, ada chocodot rasa jahe, pedas, keju, strawberry, dan lain sebagainya. Kemudian dari segi kemasan ada yang dikema dari sekali makan, kotak kecil, sampai yang besar dengan berbagai desain “Coklat anti jomblo, coklat anti galau, coklat sarjana pantang pengganguran, dan lain sebagainya”. kemudian daru segi bentuknya pun brbeda-beda ada coklat, brodol (brownise dodol), boneka chocodot, tas, dan menjual juga ikon kota Garut, boneka kambing, bantal kambing, baju, dan lain sebagainya.

     Dan yang paling seru, kalau penasaran dan pengen main untuk tau rasanya bisa banget, karena setiap chocodot di sini ada testernya alias bisa coba secara gratis tapi atu diri juga yah. Hehehehehe
Harga untuk chocodot di sini mulai dari harga 15.000 – 100.0000,- lumayan terjangkau untuk membawakan oleh-oleh untuk keluarga, teman, dkk.



      2.      Batagor Kuah, lidi-lidian, molen aneka rasa
            Jalan dari outlet chocodot maju sedikit ke depan sebelah kanan sepanjang trotoar ada pedagang kaki lima yang siap kami serbu, khususnya yang rekomendasi ada makan lidi-lidian yang beli Cuma Rp. 3000,- bisa mabok makan sendrian alhasil aku simpan baru esoknya habis. Heheheh.... selain lidi-lidian, kami juga pesen batagor kuah, jadi tetap sama ada bntk batagornya tetapi menggunakan kuah bnih yang seger dan tambahan kecap, saus, serta sambal sesuai selera, cukup Rp. 5000,- sudah kenyang. Dan beli molen Rp 10.000 puas untuk penutup perut kami berlima. Jadi kami hanya menghabiskan uang yang tidak hampir Rp. 20.000 untuk berlima. Hehehehe..

            Pesan yang terpentig jika kuliner di Garut enak kalau bebarengan, masing-masing pesan menu yag berbeda jadi bisa bergantian mencoba karena masih banyak yang harus dicoba jadi sangat perlu menjaga perut agar tetap memilki ruang untuk makanan selanjutnya.

      3.      Bakso Mang Entis
      Makanan jajanan sudah mengisi perut kami ajak jalan-jalan menyusuri kota Garut sambil menuju tempat makan selanjutnya, “Bakso Mang Entis”. Bakso yang terkenal di kota Garut ini tidak berada di tempat umum tapi berada di depan rumah pemiliknya yang pasti bernama “Mang Entis”. Hehehehe.. Tepatnya di depan Pondok Pesantren Majelis Ta'lim Al-Musaddadiyah Garut.

      Suasana di dalam sangat ramai untugnya kami langsung dapat tempat, dan memesan bakso, ada berbagai jenis baksonya kalau memesan di sini, ada bakso campur artinya bakso kecil, besar, dan tahu, bakso satu artinya bakso yang gede satu dengan di dalamnya urat, kemudian bakso lengap sayur isinya sayuran dan tanpa sayur pun bisa.

     Aku memesan bakso satu dengan sayur artinya satu bakso besar dengan sayur dan mie putih. Rasanya memang enak, tapi gak enak banget sih, dan yang paling khas di kota Garut adalah sambel pendamping bakso dan makanan berkuah lainnya adalah sambelnya dibuat dari cabai kering yang ditumbuk kemudian disiram air panas.

      Rasanya lebih nendang dan pedes banget karena cabainya langsung berasa dan orang garut juara banget deh kalau soal makan sambel. Aku mengaku kalah. Hheheheh
Harga yang dibandrol untuk sau porsi bakso Rp 15.000,-

Hari kedua, masih sama kejelekannya tapi ini lebih mendingan karena keluar sebelum zuhur nih karena rencanaya kita akan ke Bandung makan surabi bandung yang udah kebayang rasanya, tapi karena cuaca yang tidak mendukung arah dari Garut ke Bandung macet karena banjir alhasil kami menghabiskan siang hingga sore di rumah tapi sebelumnya kami mampir di Ramayana Garut beli “Baker’s King”, agak asing sih mendengar nama ini karena sebelumnya belum penah melihat  di Jakarta dan ternyata memang cuma ada di Garut.


Konon katanya, pemilik toko dan pembuatan donat ini adalah mantan pekerja di donat yang tak asing namanya bagi kita JCO. Donat yang ngehitzs ini gak kalah enak dengan donat yang udah melegenda JCO, dan ternyata setelah aku coba benar tekstur dan kelembutan serta rasa donat ini 11-12 dengan donat melegenda itu. Harganya pun tak jauh berbeda hanya selisih Rp 15.000 – 20.000/per- lusin.




Kemudian malamnya kami menjelajah di kuliner malam sekitar masjid agung Agrut yang sangat ramai, kami membeli menu makan malam, yaitu ayam bakar dan mencoba sosis bakar yang gede dan panjang banget dengan saos dan mayonaise menyelimuti di jual dengan harga Rp 15.000,- rasanya enak banget sampai hari berikutnya aku masih sempatkan diri ke sini untuk beli lagi. Heheheheh....

Hari ketiga, setelah makan di rumah kami keluar setelah zuhur dan menuju tempat wisata yang hampir sama suasana dan tempatnya seperti kawah putih, namanya adalah telaga bodas. Sebelum menuju ke sana kami kuliner sejenak di pempek yang tak jauh dari Ramayana, dan mulai mencari makanan yang lain, yaitu:

1. Batagor dan Colenak
Belum lengkap rasaya kalau ke Bandung tak mencoba batagor, aku membeli batagor dipinggir jalan yang bersampingan dengan pedangang colenak dengan harga Rp 7.000,- dan pasti membeli colenak, yang belum pernah aku coba dan baru mendengar dihargai Rp 4.000,- Colenak adalah makanan khas Jawa Barat yang terbuat seperti peyem atau tape yang dibakar kemudian disiram dengan gula merah dan kelapa dan diburi kacang.

2. Tutuk Oncom dan Chibay
Belum puas dengan itu semua yang membuat aku penasaran adalah ingin sekali mencoba tutuk ocom, yang ternyata nasi yang diolah dengan oncom dengan lauk ikan asin, telur, dan tempe dengan harga Rp 8.000,-. Kemudian membeli Cibay, makanan yang baru aku dengar namanya juga ini dijual satunya Rp 1.000,-. 


Cibay adalah makanan yang tebuat dari sagu yang di panaskan dan diisi dengan beragai isian, ada yang diisi dengan telur, bihun, dan sebagainya, kemudian dimasukkan dalam plastik dan ditambahakan bubuk asin serta pedas menambah rasanya yang mengoyang lidah.

Setelah puas berkuliner dan membawa bekal untuk ke telaga bodas kami siap untuk ke sana, untuk menuju telaga bodas hindari menggunakan mobil karena jalan yang sempit, licin, dan menanjak akan menyusahkan lebih enak naik motor karena bisa langsung liat pemandangan yang indah dan merasakan goyangan setiap meter perjalanan.

Berada di atas bukit nun jauh sehingga perjalanan yang semakin dingin dengan cuaca yang tidak menentu, di bawah kering dan di atas hujan dan sebaliknya sehingga harus siap sekali dengan fisik. Setelah mnempuh perjalanan selama 40 menit kami sampai di telaga bodas, kemudian membayar untuk masuk dan parkir (2015) sebelumnya di tahun dulu motor atau kendaraan bisa masuk langsung ke telaga bodas tetapi sekarang kendaraan di parkir di luar sehingga kita harus jalan menuju telaga bodas tersbut jika tak ingin jalan banyak ojek yang menunggu untuk mengantar dan jemput Anda.

Dengan kesepakatan berjalan bersama menikmai pemandangan bukit di sepanjang jalan dan sekitar berjalan santai 15 menit kami disambut dengan bau belerang dan warna putih serta kabut yang siap mnyerbu badan kami. Akhirnya kami sampai, tak disia-siakan mengabadikan momen ini dengan kamera dan video.

Kami berjalan-jalan ke samping telaga melewati jalan dan beberapa pemandangan kanan kiri pohon, ada jembatan dan sungai jernih yang mengalir, hampir setengah jam kami di sini dn akhirnya kembali lagi ke depan untuk pulang.

Malam setelah turun dari telaga bodas kami makan bakso lagi dikarenakan salah seorang dari kami penikmat bakso sepanjang masa, makannya Cuma bakso dan mie instan (jangan dicontoh). Kemudian menuju jajanan malam seperti hri sebelumnya untuk membeli sosis lagi dan mampir ke martabak rasa apapun dengan harga Rp 16.000,- murah banget kan. Kami memesan rasa coklat, dan martabak telor.

Hari keempat, harus jadi hari terakhir nih soalnya sudah ada yang bolos kuliah dan kerja kan akunya jadi gak enak sebagai orang yang tak sibuk, heheheh. Jadi hari terakhir karena kemarin kita turun dari telaga bodas magrib dan bus Garut yang menuju Jakarta udah tidak ada karena bus terakhir jam 18.00.
Akhirnya siang setelah zuhur kami pulang tapi sebelum pulang kami mampir lagi di molen crispy (memang rasanya crispy banget) Rp 10.000 dan mencoba martabak mini harga satunya Rp 2.000 – Rp 2.500,- dan yang terakhir mencoba es goyobod Rp 6.000,- es goyobod ini isinya campur-campur ada campuran berbagai buah dan goyobodnya adalah seperti aci dan terigu bentuknya seperti jelly tetapi tidak ada rasanya. Secara keseluruhan karena tidak hobi minum es tetapi minumnya selalu teh tawar, yah es ini perlu dicoba karena rasanya yang nano-nano efek dicampur-campur.

 
Setelah itu, siap menuju terminal Garut dan pulang menuju Jakarta. Alhmadulillah sampai dengan selamat di Lebak Bulus waktu magrib.

Terimakasih yang telah mengajak liburan Ragaku, dan untuk Kak Egi yang sudah direpotkan dan yang paling merepotkan Afwan dan Kiki, lain kali kita main lagi naik Papandayan yah. Amin ya Rabb.









Senin, 06 April 2015

PERBEDAAN



           
        Jika menurut banyak orang perbedaan itu indah dan dapat menyatukan dua hati lain denganku yang karena perbedaan menyebabkan perpisahan. Tanpa adanya solusi dan komunikasi yang bisa dibangun akhirnya pondasi ini rubuh begitu saja dengan perbedaan yang sama seperti tahun kemarin, beberapa bulan yang lalu yang membuat bersitegang dan tanpa adanya solusi, berputar selalu di lingkaran perbedaan tersebut.
 
Bagiku belajar untuk mengalah dan merelakan kebahagiaan ketika sebelum bersamamu tak mudah namun beberapa hal aku mulai belajar untuk merelakan hobi menontonku diganti dengan laptop, mulai memahami bahwa memaknai setetes air sangat berarti, bersemangat bahwa olahraga penting bagi keseimbangan tubuh dan hidup, dan memhamai bahwa segalanya tidak melulu dan harus dibeli secara instan tapi kita bisa membuat. Dan satu hal lagi yang membuat kita terpisah adalah masalah makan di luar mencoba hal baru dan tempat rekomendasi adalah pengalaman yang tiada duanya sama hal nya dengan menjelajahi tempat baru menjadi kesenangan dan hidup makin semangat karena dengan diberikan kelebihan rasa ingin tahu menjadi tombak dari menjelajahi tersebut. Belum sempat ikhlas kalau harus punya momen tepat dan punya uang untuk masak apalagi ketika capek dituntut untuk masak.

Beberapa tahun ini banyak sudah yang terlewati bersama, banyak kisah yang sudah menjadi sejarah kita, dan masih banyak hal yang sudah dilakukan bersama. Telah banyak kukorbankan kebahagiaan hidupku untuk menyesuaikan hidup denganmu selama ini, namuan pengorbananku yang satu itu membuatku tak bahagia dan memilih untuk tetap bahagia dengan hidupku sebelum dengan dirimu.
               “Tak ada lagi yang memanggilku dengan sebutan “gurita” setiap pagi dan menjelang tidur”.
                “Tak ada lagi yang selalu menambahkan kata “nyut-nyut” disetiap canda kita”.
 
Kata menjadi candu yang mendramatisir setiap sejarah kita, dari kata jelek ke ganteng, dari kata cinta ke gurita, dari kata gurita ke nyut-nyut. Kata yang mudah semua orang ucapkan sekarang hanya tinggal sejarah dalam hidupku, kata yang bagi yang lain hanyalah kata memiliki arti yang beragam dalam hidupku.

Jika dulu aku harus mendongak untuk melihat indahnya senyummu, ini hanya tinggal bayang semu. Jika dulu aku harus memberikan penjelasn sambil tetawa, kini hanya samar kudengar tawa itu.

Maaf jika aku selalu tertukar tanggal lahirmu anatara 3 dan 5 Maret tapi sekarang aku ingat kalau tanggal lahirmu 5 Maret, dan 3 Maret adalah tanggal lahir orang lain. Melewatkan ulang tahunmu yang ke-24 karena terpisahkan jarak.

Kita masih berada di satu langit yang sama namun hati dan prinsip kita yang tak lagi sama.


Terimakasih,
18 Maret 2011-2015

Minggu, 01 Februari 2015

PEMIKIRAN SAID NURSI TENTANG PENCIPTAAN ALAM DAN KETUHANAN


    A.     PEMIKIRAN SAID NURSI TETANG FILSAFAT (PENCIPTAAN) ALAM

            Risalah Thabi’ah (Risalah Tentang Alam)

          Risalah ini memiliki kedudukan yang sangat penting sehingga diletakkan pada cahaya kedua puluh tiga. Risalah ini menghantam habis gelombang kekufuran yang bersumer dari pemahaman manusia terhadap alam sekaligus meghancurkan batu kekufuran dan memporak-porandakan fondasinya.

Sebab yang paling utama mengapa risalah ini ditulis adalah karena aku merasakan adanya seragan yang kuat terhadap al-Qur’an dan hakikat keimanan, pengkaitan antara sikap kufur dan alam, serta peggunaan khufarat dalam setiap hal yang tak dipahami oleh akal mereka yang terbatas dan rusak. Serangan tersebut tentu saja menimbulkan kemarahan di dalam kalbu sehingga memancarkan lava yang tertuang dalam bntuk risalah seperti ini. Lava dan peringatan keras ini hanya tertuju kepada para atheis dan para penganut aliran batil yang menentang kebenaran. Jika tidak, biasanya Risalah Nur mempergunakan ungkapan yang lemah lembut dalam berbicara (penulis). [1]

Dalam risalah ini, Said Nursi mengungkapkan bahwa ada beberapa ungkapan yang keluar dari mulut manusia yang mengandung kekufuran. Kaum beriman menggunakannya tanpa sengaja. Ada tiga ungkapan yang paling bebahaya darinya sebagai berikut:

Pertama: Pendapat mereka mengenai sesuatu, “Sebab-sebab Alam yang Menyebabkan Terbentuknya Segala Sesuatu”.
Maksud dari ungkapan tersebut adalah terbentuk sesuau dan penciptaan makhluk terjadi dengan terkumpulnya sebab-sebab alam. Said Nursi dalam Al-Lama’at menyebutkan tiga dari sekian banyak kemustahilan di dalamnya.

Kemustahilan petama

Kemustahilan pertama menjelaskan dengan perumamaan berikut: Apotek memiliki berbagai macam botol berisi bahan kimia. Arena sebab tertentu kita membutuhkan obat mujarab untuk mengobati demam. Kemudian kita menemukan banyak sekali obat untuk melawan demam. Setelah dianalisis obat terseut memilki komposisi yang telah ditentukan. Masing-masing diambil dari ukuran yang berbeda-beda. Jika masing-msing ukurannya kurang atau kelebihan maka khasiat obat tersebut akan hilang. Dari perumpamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan yang beraneka ragam itu didatangkan dengan takaran yang berbeda-beda sesuai dengan ukurannya.

Jika demikian, mungkinkah racikan kimia yang unsur-unsurnya tersusun dengan sangat akurat itu terbentuk secara kebetulan? Atau, mungkinkah ia terbentuk karena adanya benturan antara botol-botol yang ada akibat gempa dahsyat yang terjadi di apotek tersebut sehingga bahan kimia tadi mengalir dengan ukuran tertentu dan saling mneyatu, membentuk racikan berkhasiat?

Atas dasar itulah, kita bisa mengatakan bahawa setiap mahluk hidup merupakan komposisi yang hidup dan racikan yang memilki ruh. Begitupula dengan tumbuhan, sebab tersusun dari unsur-unsur berbeda dan dari bahan-bahan beraneka macam sesuai dengan ukurannya yang sangat akurat. Olh karena itu, menyandarkan penciptaan makhluk yang sangat indah itu kepada sebab, unusr materi, serta terwujud oleh sebab adalah batil, mustahil, dan sangat tidak logis. Sama tidak logisnya dengan racikan obat yang terbentuk sendiri lewat mengalirnya bahan-bahan kimia dari botol tadi.

Kesimpulannya, bahan-bahan yang terambil dari timbangn qada dan qadar yang dimilki Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui yang terdapat di alam, yang merupakan apotek besar dan mengagumkan ini hanya bisa terwujud lewat kebijaksnaan dan pengetahuan yang tak terkira, serta lewat khendak-Nya yang mencakup segala sesuatu.

Kemustahilan kedua

Jika penciptaan seluruh alam disandakan kepada sebab-sebab materi tentu sebagian besar unsur alam berikut sebab-sebabnya ikut campur dan memberikan pengaruh pada keberadaan seluruh makhluk hidup. Padahal berkumpulnya sebab-sebab alam yang berbeda secara sangat teratur dengan ukuran yang sangat akurat dan tepat dalam fisik makhluk hidup seperti lalat misalnya, meupakan sesuatu yang mustahil.

Jadi, jika penciptaan tidak disandarka kepada kekuasaan ilahi yang bersifat mutlak, semua sebab-sebab alam harus hadir dan berkumpul secara langsung di samping fisik kecil tersebut ketika ia tercipta (lalat). Bahkan ia harus masuk karena jika sebab-sebab tersebut berupa materi ia harus dekat dan masuk ke dalam bendanya. Sebagai konsekuensinya, semua unsur di seluruh bagian alam serta sifatnya yang berbeda-beda harus bisa diterima masuk ke dalam wujud yang dikenal sebab tadi, di samping harus bisa bekerja di dalam sel yang sangat kecil dengan mahir dan terampil.

Kemustahilan ketiga

Jika entitas merupakan satu kesatuan, pastilah ia bersumber dari sebab dan tangan yang sama yang sesuai dengan kaidah aksiomatik yang berbunyi, “Yang satu hanya berasal dari yang satu”. Jika entitas terseut sangat teratur dan akurat, serta memilki kehidupan yang kompherensif, dapat dipastikan ia tidak berasal dari banyak tangan yang bisa memicu munculnya pertentangan. Tetapi ia berasal dari satu tangan yang sangat berkuasa dan bijaksana. Karena itu, menyandarkan alam yang teratur, harmonis, seimbang, dan satu kepada sebab-sebab alam yang tuli, buta, tak berperasaan, dan tak berakal, kemudian mengaggap sebab-sebab tersebut sebagai pencipta entitas mengagumkan ini, serta menjadikannya sebagai pilihan di antara berbagai kemungkinan yang lain, hal ini berarti menerima seratus satu kemustahilan karena semua itu sangat tidak logis.

Kedua: Pertanyaan Mereka, “Segala Sesuatu Terbentuk dengan Sendirinya”

   Berkenaan dengan pendapat yang menyatakan bahwa sesuatu terbentuk dengan sendirinya. Pendapat ini mengandung banyak kemustahilan, kebatilan, dan ketidakmungkinan sangat jelas ditinjau dari berbagai aspek. Di sini kami akan mengemukakakn tiga hal kemustahilan sebagai contoh:

Kemustahilan Pertama

Tak diragukan lagi bahwa engkau ada. Engkau bukanlah unsur yang sederhana dan mati serta tak berubah. Tetapi, engkau bagaikan mesin besar yang sangat teratur dalam perubahan dan ibarat istana megah yang sisi-sisinya selalu berubah. Atom-atom selalu bekerja di tubuhmu. Tubuhmu memilki hubungan dengan alam semesta, khususnya dalam kaitannya dengan rezeki dan bagaimana menjaga kelangsungan hidup.
Atom-atom yang bekerja di dalam tubuhmu senantiasa menjaga agar ikatan dan hubungan tadi tidak rusak dan tidak lepas. Jika engkau tidak percaya bahwa atom-atom di atas merupakan pegawai yang bergerak sesuai dengan peraturan Tuhan Yang Mahakuas, atau tentara bersenjata dalam pasukan-Nya yang teratur, atau ujung pena kekuasaan Ilahi, atau tulisan pena kekuasaan Ilahi, maka berarti menurutmu setiap atom yang bekerja itu memiliki mata lebar yang bisa melihat semua bagian tubuhmu.

Kemustahilan kedua

Wahai manusia! Tubuhmu seperti istana besar yang berkubah. Pada setiap kubahnya ada bebatuan yang saling berkaitan dan berhubungan dalam sebuah bangunan rapih tanpa tiang. Jika kita memalingkan perhatian kita kepada ruh, kalbu, dan berbagai organ halus yang dibawanya sebagai sebuah mukjizat tersendiri, lalu kita merenungkan dan memikirkan sebuah organ saja dari banyak organ yang ada ditubuhmu, kita akan menyaksikannya serupa dengan rumah yang memilki kubah-kubah.

Seandainya atom-atom tersebut bukan merupakan pegawai suruhan yang tunduk kepada perintah Sang Maha Pencipta, pastilah setiap atom tersebut berkuasa penuh terhadap atom-atom lainnya yang terdapat di tubuh sekaligus dikuasai secara penuh pula. Juga, ia tentu mempunyai sifat-sifat mulia yang hanya dimilki oleh Allah Ta’ala, serta akan terikat dan bebas secara total dalam waktu yang sama.

Sebuah ciptaan teratur dan terkoordinir yang pasti merupakan salah stu tanda kekuasaan Dzat Yang Maha Esa mutahil untuk dinisbatkan kepada atom-atom yang tak terhingga itu. Tentu saja hal tersebut hanya bisa ditangkap oleh mereka yang mempunyai akal pikiran.

Kemustahilan Ketiga

Jika keberadaanmu ini tidak ditulis dengan pena Dzat Yang Maha Esa, Kuasa, dan Azali, tetapi dibentuk oleh alam dan aneka sebab, pastilah ada cetakan alam sebanyak ribuan konstruksi yang teratur dan bekerja di tubuhmu yang tak terhintung jumlahnya, mulai dari sel yang paling kecil sampai orang yang paling luas yang bekerja di dalamnya.

Jika menurutmu kitab ini disalin dengan dengan tangan, maka untuk menyalinnya cukup diperlukan satu pena saja yang digerakkan oleh pengetahuan penulisnya guna ditulis semuanya. Tetapi kalau menurutmu ia tidak disalin dengan tangan dan bukan hasil kreasi pena si penulis, melainkan terbentuk dengan sendirinya atau dihasilkan oleh alam, berarti setiap hurufnya memilki pena tersendiri. Jumlah pena yang ada sama dengan jumlah huruf tersebut. Dengan kata lain, harus ada pena sebanyak hurufnya sebagai ganti dari sebuah pena yang dipakai untuk menyalinnya. Juga, bisa jadi dalam huruf-huruf tersebut terdapat sejumlah huruf besar yang tertulis dengan tulisan kecil dalam satu halaman penuh. Dengan begitu, untuk menuliskan huruf-huruf besar tersebut harus ada ribuan pena kecil.

Sekarang bagaimana menurutmu seandainya huruf-huruf tadi saling berbaur secara teratur dengan bentuk seperti tubuhmu? Tentulah setiap bagian dari masing-masing daerah mempunyai cetakan sebanyak konstruksi tersebut yang tak terhitung jumlahnya.

Ketiga: Pernyataan “Segala Sesuatu Merupakan Tuntutan Alam”

Ungkapan bahwa segala sesuatu ada karena tuntutan alam mengandung banyak sekali kemustahilan. Sekedar contoh, kami akan menyebutkan tiga saja darinya sebagai berikut:

Kemustahilan pertama

Kreasi dan penciptaan yang dilandasi oleh pengetahuan dan kebijaksanaan seperti tampak pada seluruh entitas secara jelas, terutama pada makhluk hidup, jika tidak dinisbatkan kepada pena ketentuan Ilahi dan kekuasaan-Nya yang bersifat mutlak, lalu dinisbatkan kepada ‘alam’ yang buta, tuli, dan bodoh, serta dinisbatkan kepada ‘sebuah kekuatan’, berarti untuk mencipta, alam harus menghadirkan berbagai cetakan dengan jumlah tak terbatas dalam segala sesuatu. Atau, dalam segala sesuatu itu terdapat kekuasaan yang menciptakan seluruh alam serta kebijaksanaan yang mengatur semua urusan.

Dengan demikian kita bisa mengatakan bahwa jika penciptaan seluruh entitas dan makhluk hidup tidak dinisbatkan secara lagsung kepada manifestasi nama-nama Allah yang mulia sebagai cahaya yang menyinari langit dan bumi, berarti kita menyakini keberadaan alam dan adanya kekuatan yang memiliki kekuasaan dan kehendak mutlak disamping pengetahuan dan kebijaksanaannya yang bersifat mutlak pada semua entitas, terutama pada makhluk hidup. Artinya, kita harus menyakini adanya Tuhan pada segala sesuatu.

Kemustahilan kedua

Jika seluruh entitas yang sangat teratur, mengagumkan, terukur, sempurna, dan seimbang ini tidak dinisbatkan kepada Dzat Yang Maha Berkuasa secara mutlak dan Mahabijak, lalu dinisbatkan kepada alam, maka pada setiap genggaman tanah, alam harus menyediakan pabrik dan percatakan sebanyak pabrik dan percetakan yang ada di Eropa agar segenggam tanah tersebut bisa menjadi tempat tumbuh bunga dan buah yang indah. Sebab, segenggam tanah yang menjadi tempat tumbuh berbagai bungaitu bisa menumbuhkan sekaligus membentuk berbagai benih bunga dan buah yang diletakkan ke dalamnya secara bergantian., berikut bentuknya yang beraneka ragam dan warna-warnanya yang cemerlang. 

Apabila kemampuan tersebut tidak dinisbatkan kepada Dzat Pencipta Yang Maha Agung Yang berkuasa atas segala sesuatu, berarti di dalam segenggam tanah itu terdapat mesin alamiah yang khusus untuk masing-masing bunga. Jika tidak, tak mungkin berbagai bunga dan buah iu muncul ke permukaan.

Kemustahilan Ketiga

Ada dua cotoh yang telah kami jelaskan dalam beberapa risalah, yaitu:

1.      - Badui masuk istana
  Ketika orang badui masuk ke sebh istana melihat sekeliling stana dengan perabotan yang berbagai macam bagus dan indah membuat pemandangan megas. Kemudian kakinya melangkah menuju salah satu sisi istana, dan tiba-tiba di situ ia menyaksikan sebuah buku acun berisi rancangan rinci prose pembangunan istana. 

Di dalam buku tersebut juga terdapat penjelasan mengenai benda-benda dalam istana berikut atran pengelolahannya. Orang badui tersebut kemudian berkata, “Buku inilah yang telah membangun, menyusun, dan membuat istana tersebut dengan indah. Dialah yang telah menciptakan dan mengaturnya secara rapih”. Dari pertanyaaan tersebut tampak dengan jelas betapa bodohnya orang dusun tadi.

2.      - Orang primitif yang masuk ke dalam kemah militer atau masjid Aya Shofia
  Seseorang yang sama sekali tak mengenal budaya dan peradaban masuk ke tengah-tengah kampung militer besar. Ia tercengang tatkala melihat berbagai latihan dengan sangat teratur dan disiplin dilakukan oleh para prajurit di kampung tersebut. Gerakan mereka yang seragam itu tampak seolah-olah seperti satu gerakan. Orang yang tak mengenal budaya dan peradaban itu terheran-heran melihatnya. Akalnya yang polos tak mampu memahami bagaimana mungkin keemimpinan seorang panglima dipatuhi sedemikian rupa dan dilaksanakan secara rapih. Lalau ia membayangkan ada seutas tali yang mengikat masing-masing prajurit. Kemudian ia mulai merenungkan kehebatan tali khayalan tadi sehingga ia pun bertambah heran dan biggung. Lalu ia pergi.

Selanjutnya, pada hari Jumat ia masuk ke sebuah masjid besar seperti Aya Sophia. Di sana ia menyaksikan begitu banyak orang yang shalat di belakang imam. Karena orang tadi ama sekali tidak mengetahui syariat Tuhan serta tidak mengetahui aturan yang ada di balik perintah-Nya, ia menganggap bahwa kelompok orang yang shalat tadi saling diikat dengan tali.

Ia memposisikan hukum-hukum yang bersumber dari ilmu dan ucapan Ilahi itu seperti Tuhan yang bisa mencipta. Lalu semua itu disebutnya dengan ‘alam’ seraya mengaggap kekuatan yang merupakan salah satu wujud manifestasi kekuatan Ilahi sebagai pemilik kekuasaan penuh.

     B.      PEMIKIRAN SAID NURSI TETANG KETUHANAN
Yang pertama adalah “aku bukan pemilik diriku “ pemilik diriku adalah sang pemilik kerajaan, zat yang mahaagung dan mulia. Kubayangkan diriku sebagai pemilik untuk memahami sifat-sifat pemilikku lewat antologi. Maka dengan sesuatu yang akhirnya, pagi datang dan lentera hayalan itupun padam.

Kedua adalah “kematian adalah sesuatu yang haq (nyata)” kehidupan dan tubuh ini tidak bisa menjadi pilar kehidupan yang agung. Pasalnya, keduanya tidak abadi; juga tidak berasal dari besi dan batu. Namun ia berasal dari daging, darah, dan tulang serta berbagai unsur yang saling berlawanan yang beberapa saat bisa sejalan namun kemudian berpisah. Bagaimana istana seluas dunia dibangun di atas pondasi yang rapuh dan pilar yang cepat membusuk.

Ketiga adalah “tuhanku mahaesa”. Puncak kebahagiaan setiap orang adalah ketika berserah diri kepada tuhan yang maha esa. Jika tidak, tentu ia membutuhkan banyak tuhan yang saling besebrangan. Pasalnya, totalitas manusia memiliki berbagai kebutuhan terhadap banyak hal, sejumlah hubungan dengannya derita, kasan, kesadaran dan ketidak sadaran terhadapnya. Ini semua merupakan kondisi yang sangat menyiksa. Maka dari itu mengtahui tuhan yang maha esa di mana sejumlah tuhan imajiner ini hanyalah hijab halus yang membungkus kekuasaannya merupakan sorga duniawi.
Keempat adalah “ego” yang merupakan titik hitam yang kepalanya dibungkus dengan goresan kreasi tuhan. Padanya tampak bahwa sang pencipta lebih dekat daripada dirinya sendiri.

Lailahaillallah

Kupersaksikan kepada seluruh saksi dan yang disaksikan bahwa aku bersaksi tiada tuhan selain Allah yang wujud dan seluruh sifatnya sempurna-Nya, serta keberadaanya yang maha esa dan tunggal di tunjukkan dan diakui oleh:

Saksi yang jujur dan dapat dipercaya, hujjah yang bertutur dan diimani, pemimpin para nabi dan rasul, penggenggam rahasia kesepakatan dan pembenaran mereka, imam para wali dan ulama bertakwa, penyimpan rahasia kesepakatan dan pembenaran mereka, yaitu Muhammad ibn abdullah ibn abdul mutholib. Jadi seluruh entitas bersaksi bahwa dia zat yang wajib ada dan Yang Mahaesa lewat semua spesies, pilar, anggota, bagian, partikel, sel, atom, dan eternya, baik secara terpisah maupun secara tersusun melalui penyusunan yang rapih seraya mengangkat panji kesaksian akan keberadaan sang pencipta yang zali, serta mempersembahkan sejumlah lukisan untuk yang menunjukkan eksistensi sang pelukis azali. Lewat limapuluh lima lisan setiap struktur alam bersaksi bahwa dia adalah zat yang wajib ada dan Mahaesa.

Ketika kita ingin melihat pohon islam lihatlah dari pangkalnya karena apabila orang yang mendatpakan taufik melihat kepada pangkal, ia akan melihat telaga besar yang memiliki sumber suci yaitu, wahyu ilahi. Telaga tersebut semakin bertambah lewat curahan ayat-ayat yang terdapat di cakrawala dan jiwa. Dari telaga itu muncul materi dan nutrisi bagi kehidupan buahnya. Membuktikan kehidupan satu buah sudah cukup membuktikan keberadaanya. Bahkan ia juga cukup untuk membuktikan kehidupan pohon tersebut. Membuktikan kehidupan buah sangat mudah dan cepat bisa dilakukan dengan hanya melihat. Sementara, melenyapkan dan menghapus kehidupan sangat sulit dan sukar selama masih bersambung dan selama akarnya tidak tercabut. Andaikata di saat itu kebetulan melihat ada sejumlah buah yang mati, maka kematiannya dinisbatkan kepada sebab-sebab eksternal. Ini merupakan pandangan imani dan islami yang lurus, mudah, dan mengarah kepada kenabian. Ya Allah, anugrahi kami jalan tersebut dan teguhkanlah kami di dalamnya.

Cara kedua
Sakit yang menjadi sumber kesesatan dan keragu-raguan adalah melihat dari sisi buah secara kritis. Cara melihat semacam ini membutuhkan pembuktian pada setiap buahnya karena tidak ada keterpautan. Menetapkan keberadaan satu buah serta menyambungkan dengan nutrisinya adalah sangat sulit. Ia membutuhkan sesuatu yang dibutuhkan oleh pangkal. Sebaliknya, ia cepat lenyam di mana hal itu bisa terwujud hanya dengan sesuatu yang paling sederhana. Andaikan secara kebetulan terdapat buah yang mati dan kering, hal tersebut langsung dinisbatkan kepada pangkal yang dianggap mati. Semoga allah melindungi kita dari cara melihat semacam ini. Hanya saja, andaikata cara melihat seperti ini merupakan lanjutan dari cara melihat yag pertama tentu sangat baik da membuat hati tenang.
Empat penyakit adalah:
Putus asa
Ujub (bangga diri)
Lupa diri
Buruk sangka
Subhanallah (maha suci Allah)
Mahasuci Allah zat yang maha kuasa secara mutlak dengan kekuasaaanya sendiri, yang maha kaya, yang maha bersih dari segala kelemahan dan kebutuhan.
Mahasuci Allah Yang Mahaesa Yang Mahabersih dari segala sekutu. Tiada sekutu bagi-nya entah dalam kerajaannya elalui keesaan makhluk yang menunjukkan keesaan penciptanya; atau dalam uluhiyahnya yag mengharuskan kondisi tunggal, esa dan berdiri sendiri.
Mahasuci Allah yang seluruh malaikat bertasbih kepadanya. Demikian pula dengan semua yang terdapat di langit dan di bumi sesuai dengan goresan pena ketentuan yang terdapat padanya.

Al-Hamdulillah (segala puji milik Allah)

Segala puji milik Allah, zat yang seluruh alam dengan semua lisannya baik yang terucap maupun yang tak terucap memuji dan menyanjung-nya dengan kenampakkan sifat-sifatnya yang sempurna.
Selanjutnya segala puji milik Allah yang seluruh entitas berikut semua yang terdapat di dalamnya memujinya, bertasbih kepadanya, dan menyanjungnya dengan memperlihatkan sifat-sifatnya yang sempurna. Sebab, kitab besar dengan seluruh bab, pasal, lembar, baris, kalimat dan hurufnya lewat hikmah dan penciptanya dengan sifat dan lukisanya, masing-masing sesuai dengan kadar yang telah ditentukan merupakan manisfestasi dan cermin beragam dari penampakan sifat-sifat agungnya, cahaya sifat indahnya, kalau sifatnya sempurna, dan sinar nama-namanya yang mulia.

Segala puji milik Allah atas nikmat wujud yang merupakan kebaikan murni, atas nikmat hidup yang merupakan bentuk kesempurnaan murni, atas nikmat hidup yang merupakan bentuk kesempurnaan wujud, serta atas nikmat iman yang merupakan bentuk kesempurnaan hidup; bahkan sumber kehidupan.

Cahaya iman menggambarkan seluruh alam, serta dunia dan akhirat sebagai tempat yang dipenuhi rahmat yang menjadi hadian bagi setiap mukmin yang benar. Mukmin bisa mengambil manfaat dari semua hadiah tadi lewat sarana dan indranya yang demikian berlimpah. Iajuga berhak dan wajib mengucapkan “segala puji bagi Allah atas seluruh ciptaanya” ia wajib untuk tidak rida jika makhluk yang tidak memiliki apa-apa menjadi tuhan yang disembah, yang dicinta, dan dituju.
Jika Allah ridai menjadi terlihat, serta umat manisua mendapatkan petunjuk kepada iman yang merupakan cahaya alam.

Segala puji milik Allah atas cahaya iman yang demikian terang dengan cahaya Bismillahirrahmanirrahim. Orang yang memuji Allah harus melihat dari nikmat kepada zat pemberi nikmat sehingga tampak bahwa dia lebih melihat kepadanya dan lebih dekat darinya. Dia berkenalan dengan nikmat tadi, mengasih dengan cara berbuat baik, mendekat dengan sifat murahnya pada manusia. Mansia baru dikatakan bersyukur apabila bisa merasakan hal tersebut.

AllahuAkbar (Allah Mahabesar)

Allah Mahabesar daipada segala sesuatu. Pasalnya, dia mahakuasa atas segala sesuatu dengan kekuasaan yang tak terhingga dari berbagai aspeknya. Bagi=nya sama saja antara atom dan bintang, antara sebagai dan keseluruhan, antara individu dan spsies sesuai dengan firmannya QS Luqman: 28
Allah Mahabesar. Pasalya, Dia Maha mengetahui segala sesuatu dengan pengetahuan yang tak terhingga dilihat dari berbagai aspeknya yang melekat pada diri-Nya.[2] Karena itu, tidak ada satupun yang terlepas dari-Nya. Hikmah komprehensif, perhatian yang menyeluruh, perasaan yang mencangkup, ketentuan yang rapi, takdir yang berlaku, ajal yang telah ditentukan, rezeki yang ditetapkan, kasih sayang yang beragam, dan perhatian yang indah, semuanya menjadi saksi atas pengetahuan-Nya yang meliputi segala sesuatu sesuai dengan firman-Nya.

Allah Mahabesar. Pasalnya, Dia Maha berkehendak atas segala sesuatu seluruh entitas berkutat di antara berbagai kemungkinan yang tak terhingga. Kemudian pengaturan-Nya dengan bentuk semacam ini, keseimbangan-Nya serta penciptaan beragam hal yang tertata indah, seperti pohon, daun, bunga, buah, dari asal yag sederhana, semua itu menunjukkan kehendak-Nya yang bersifat menyeluruh. Ha itu sesuai dengan kaidah,”apakah yang dia kehendaki terwujud, sementara yang ia tak terkehendaki terwujud”

Catatan:
Kaidah dari ketiga bab diatas petunjuknya dapat diketahui dengan cermat dengan kondisi sesuai dengan ketentuan.
Allah Mahabesar apabila ada yang bertanya, “Mengapa dan siapa Dia?” jawabnya “ Dia adalah Zat Yang Maha kuasa azali yang seluru entitas merupakan mukzizat kekuasaa-Nya. Mukjizat tersebut menjadi saksi maha kuasa atas segala sesuatu”
Allah Mahabesar. Apabila engkau bertanya, Siapa Dia?” Jawabannya, Dia adalah Pencipta segala sesuatu. Dia pemberi rezeki seluruh makhluk. Dia pemberi nikmat bagi semua karunia. Dia Maha Penyayang baik di dunia maupun di akhirat.
Allah Mahabesar. Apabila engkau bertanya, “Siapa Dia?” Jawabannya, Dia adalah Pelukis segala sesuatu, Yang Maha Berbuat terhadap segala sesuatu, serta Pengatur alam ini.
Allah Mahabesar. Dia tidak bisa dijangkau oleh akal pikiran serta bersih dan jauh dari kekurangan dan kelemahan.
Allah Mahabesar daripada segala sesuatu. Sesuatu yang diperuntukkan bagi-Nya lebih besar, lebih tinggi, lebih baik, dan lebih uama. Serta segala sesuatu yang dengan-Nya lebih agung dan lebih mulia.[3]





[1] Badiuzzaman Said Nursi, Al-Lama’at:Membumikan Inspirasi Ilahi, (Tagerang Selatan, 2014), h. 337-354.
[2] Sama seperti melekatnya cahaya yang mengitari mentari. Allah memiliki perumpamaan yang paling mulia.
[3] Badiuzzaman Said Nursi, Al-Matsnawi An-Nuri Menyibak Misteri Keesaan Ilahi, Jakarta: Anatolia (Diterjemahkan oleh Fauzi Bahreisy), h. 85-167