Sabtu, 29 November 2014

November Bahagia Bagian I

Merangkum momen terindah di bulan november

Asslamualaikum.

Selamat sore blogger sudah lama rasanya tidak berbagi pengalaman di setiap keping kehidupanku ini. Ada beberapa momen terindah dalam hidup yang belum aku bagikan dan abadikan dalam blog ini. Walaupun sudah berlalu tapi ingin aku ceritakan.


      4-6 November 2014
Hari yang bersejarah untuk ku dan dosen-dosen PBSI karena acara yang kami persiapkan dari bulan 4 bulan yang lalu berlangsung. Bukan hanya bagi jurusan kami tapi bagi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mengapa? Karena jurusan kamilah yang pertama membuat acara internasional. Dengan mengusung tema “Pendidikan Berbasis Keragaman Budaya: Sumbanagan Bahasa dan Sastra Indonesia.  Kami mengundang pembicara kunci: Pak HAR Tilaar diacara pembukaan itulah beliau menyampaikan mengenai pendidikan berbasis multikulturalisme.

Dari awal aku menjadi tim humas bersama Bu Novi dan Arul, mempublikasikan melalui media sosial dan cetak kemudian menjai narahubung dengan para peserta. Namun pada acara H saya ditugaskan menjadi LO Pak James tepatnya Pak James T Collins.
Hari pertama Selasa, 4 November jam 08.00 saya sudah siap bersama Pak Abbas dan Kak Silvi menjemput beliau di Bandara Soekarno Hatta. Kedatangan beliau jam 11.15 kami sudah sampai sejak jam 10.00, reat sejenak di salah satu restauran bandara kemudian jam 11.00 kami siap di pintu kedatangan.

Dengan inisiaf saya, saya coba menghubungi beliau dan beliau menjawab seketika bahwa pesawat sudah turun di bandara Soekarno Hatta. Aku dan Kak Silvi cukup binggung karena ada dua pintu kedatangan dari luar negeri ada di pintu D dan E.
Menunggu cukup lama di pintu D yang muncul hanya beberapa orang saya langsng berlari ke pintu yang satu lagi, pintu E. Tak lama saya melihat sekiar sangat padat dan ketika membalikkan badan dengan bermodalkan kertas bertuliskan James T Collins, seorang pria bertumbuh besar dan tinggi mendorong trolli berkata, “Itu Saya”. Rasanya air muka ini tak bisa dibendung rasa senang dan lega, “Alhamdullillah, akhirnya sukses penjemputanku hari ini”. Kemudian aku hubungi Pak Abbas untuk menuju ke bagian E dan menghubungi Kak Silvi untuk segera ke bagian E. Sembari kami berdua menunggu kami berbincang-bincang mengenai perjalanan beliau dan ternyata Pak James sudah dua kali berputar mencari ku di pintu kedatangan. Beliau orang yag ramah, lancar menggunakan bahasa Indonesia.
Tanpa menyia-nyiakan waktu kami bertiga Kak Silvi, Pak James, dan aku foto bersama di bandara sebagai bukti pada panitia lain bahwa Pak James sudah tiba dan dijemput.

Terlintas dipikiranku, Pak James asal dari Amerika bisa bergelut mengenai bahasa Melayu dan bahasa Indonesia mengerti sejarah dan kebudayaan kami, bukan hal yang biasa namun sangat luar biasa. Mungkin pengetahuanku dan kita semua belum megetahui secara pasti bahasa kita rumpun apa, berasal dari mana, dan bagaimana sejarahnya? Tapi Pak James mau mendedikasikan pemikiran dan hidupnya sebagai peneliti sejarah bahasa Melayu dan Indonesia.

Perjalanan menuju penginapan Pak James sangat lancar, tepatnya di Hotel Keraton Lebak Bulus hanya menempuh waktu 45 menit. Sampai di hotel jam 13.40, kami semua beristirahat sejenak termasuk Pak James di kamarnya. Kemudian memesan makan siang di hote dan makan bersama. Satu hal yang tak pernah saya lupakan dari beliau adalah beliau sangat menjaga makanan. Beliau makan nasi goreng dengan catatan tidak pakai bakso, tidak pakai sosis, dan tidak pakai nugget sampai makanan ringan seperti risoles dan kue-kue pun beliau tidak makan sehigga dilimpahkan ke saya. Hehehehe

Beliau makan paling cepat selesai, aku belum selesai makan dan yang lain kemudian datang Pak Yapaar Saleh dari Malaysia dengan Istri beliau yang cantik dan murah senyum. Kami menyambut dan menyediakan tempat untuk istirahat dan memesan makanan. Cukup terheran dengan Ibu Yapaar yang bersaliman dengan tangan halus dan wajah putih berseri serta halus sekali. Esoknya aku bertanya apa resepnya ternyata beliau sejak kecil menggunakan perawatan alami menggunakan bahan-bahan alami untuk merawat rambut dan wajah hingga kini.

Hal yang berkesan juga dari Ibu Yapaar Saleh adalah beberapa kali beliau memberikan pembelajaran mengenai budaya yang tidak boleh dilakukan, seperti: Perempuan itu ndak boleh makan pindah-pindah tempat, tidaklah baik. Kemudian, tidak boleh makan sambil membawa kazut (sepatu) itu juga tidak baik.

Nasihat seperti itu yang sebenarnya kurindukan dari negeri in,banyak sekali nasihat dan petuah yang sering diberikan oleh nenek dan buyutku hingga kini. Namun, secara sadar saya mengetahui ilai tersebut semaki lama semakin luntur hingga sudah sedikit sekali yang memberikan hal tersebut.

Pembukaan yang meriah di Audtorium Haru Nasution malam dipadati oleh peserta dan pembicara dari penjuru nasional. Peserta dan pembicara terlebih dahulu disilahkan untuk makan malam kemudian acara pembukaan dimulai pada puku 19.30 dan sangat kecewa hanya bertemu dan bersalaman dengan Pak HAR Tilaar tanpa mendengarkan ceramah dari beliau. Semoga bisa melihat di video nantinya. Amin..

Pukul 20.30 saya mengantar Pak James dan Pak Andy Fuler ke hotel. Pak james yang dari awal mengingatkan saya untuk mengantarnya ke hotel lebih awal kemudian Pak Andy yang berasal dai Australia dan sekarang menjadi peneliti bahasa di Leinden, Belanda kurang enak badan karena tangan kanan beliau terkilir bekas jatuh sewatu di Yogjakarta.

Malam itu, saya bersama Pak Abbas menjanjikan tukag pijat untuk Pak Andy, kemudian tukang pijat tersebut datang dan selama satu jam kami menunggu di bawah.
Pukul 23.00 saya baru sampai di kampus dan acara sudah selesai kemudian saya mengikuti evaluasi dan alhamdulillah dapat makan karena belum makan malam. Hari yang cukup panjang dan mengesankan.

Hari kedua acara Seminar Internasional saya sudah siap jam 07.30 di Syahida Inn. Pak James dijemput oleh Pak Abbas jam 08.00 karena aku menjadi notulensi pleno I dengan pembicara Pak Yaapaar Saleh, Pak Zamzani, dan Pak Andy Fuller dengan moderator Pak Muhbib. Sesi pleno I berjlan lumayan panjang dan selesai diluar jadwal karena acara diskusi baru dimulai jam 08.30. diawali dengan Pak Yapaar yang mengemukakakn mengenai “Pendidikan Sastra dalam Konteks Keberagaman Budaya: Prinsip dan Pendekatan Ke Arah Kemajuan”. Kemudian Pak Andy Fuller membahasa megenai “Penulisan mengenai kota di sastra Indonesia dalam karya-karya Seno Gumira Ajidarma dan Afrizal Malna”. Dan yang terakhir adalah Pak Zamzani yang membahas mengenai “Pendidikan Bahasa dan Sastra berbasis Mutikultural”. Dari pembahasan tersebut anusiasme para peserta untuk bertanya lebih lanjut mengani materi yang disampaikan oleh ketiga pembicara sangat tinggi hingga 10 pertanyaan.

Pada sesi pleno ke-2 pembicara Pak James, Bu Darsita, dan Mbah Sudjiwo Tejo. Pak James menyampaikan makalah beliau mengenai “Keragaman Bahasa dan Kesepakatan Masyarakat: Pluralitas dan Komunikasi”. Kemudian Bu Darsita membahas mengenai “Bahasa Cia-cia untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia”. Kemudian yang terakhir walaupun tanpa makalah Mbah satu ini mengawali pembicaraannya dengan memberikan tanggapan dari kedua pembicara sebelum beliau.

Disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti mengenai seribu satu bahasa yang memilki makna dan cara penyampaian yang berbeda-beda namun membuat suasana gedung mencair dan tertawa menyaksikan dan memahami berbagai pembicaran yang beliau utarakan. Penyampaian yang sederhana serta melalui nyayian dan nada-nada ditembangkan membawa kita santai. Acara selesai jam 12.30 kemudian ISOMA.

Setelah zuhur jam 14.00 acara diskusi paralel berlangsung dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: (1) pendidikan (2) bahasa dan (3) sastra. Dan sudah dipersiapkan 8 kelas dengan kelas bahasa 2, kelas pendidikan 2, dan kelas sastra 4. Hal tersebut dikarenakan makalah dan abstrak yang diseleksi banyak yang membahas mengenai sastra.
Aku dan Pak James mengikuti kelas sastra karena Pak James memeilki urusan dengan Bu Sastri. Di kelas sastra ini sangat menarik sekali, ketiga pembicara membahas mengenai sastra indonesia, ciri lokal dari sastra indonesia. Dua pembicara membahas novel dari minangkabau dan Bu sastri membahas mengenai cerita-cerita lisan yang bersifat lucu atau jenaka yang bisa menjadi materi dalam pendidikan sastra.

Sore, pukul 16.30 saya megantar Pak James ke hotel ersama Kaka Silvi dan Kak Agam sesampainya di sana saya makan terlebih dahulu dan shalat. Setelah itu, berpamitan pulang kemudian Pak James berkata, “Besok tolong antar saya ke bandara dari sini jam 05.30”. dan itu tandanya beliau besok pagi harus pulang, belum ke Malaysia tapi ke Kalimantan untuk menjadi pembicara kembali di salah satu Universitas yang ada di sana.

Esokya pukul 04.00 pagi aku sudah bangun dan bersiap menjemput. Alhamdulillah ada adekku aku langsung minta anter dia ke hotel tersebut. Di sana sudah menunggu Kak Silvi dan Pak Abbas. Untunglah aku masih belum ketinggalan. Akhirnya kita sampai di bandara pada pukul 06.30 kemudian Kak Silvi dan aku memberikan kenang-kenangan pada Pak Jims. Semoga beliau suka dan diancarkan dalam perjalanan. Sehat selalu Pak James. Semoga kita bisa bertemu kembali. Amin.

Untuk selengkapnya acara seminar diabadikan dalam video https://www.youtube.com/watch?v=UyhUK-brdEU&feature=share

*Bersambung*


Rabu, 26 November 2014

Malam ini

26 November 2014, 

Surabi Teras 21.00-22.00

Malam ini

Malam ini aku belajar banyak tenatng diriku bersama teman hidupku. Au tahu bahwa karakter dan sifat ku bukanlah yang sempurna seluruhnya. Aku senang menjadi dominan untuk menceritakan segalanya dalam hidupku terlebih apa yang aku rasakan. Namn akan lebih senang lagi kalau teman hidupku bisa berbagi sesekali dalam waktu menceritakan tentang apa yang dirasakan dan dipikirkan.
Semakin bertambah usia setiap menit hidupku aku semakin gelisah dengan kehidupan yang ada di depan ku, bercampur dengan cita, harapan, dan keinginan. Aku tahu semua itu adalah hasil artinya kta harus menanam mulai dari sekarang agar mendapatkan hasil yang maksimal. Menanam juga memerlukan segala hal sama halnya dengan kita menanam tumbuhan butuh perawatan, kesabaran, dan ketelatenan. Hal yang aku sadari hingga deti ini adalah “Berusaha dengan istiqomah adalah bakat yang luar biasa.

Terimakasih untuk malam yang indah ini teman hidupku. Rasanya kurang dan tak terasa kita mengobol 1 jam sama seperti kurangnya kopi hitam yang ku pesan malam ini. Masih banyka namun waktulah yang mengharuskan kita untuk sejenak berpisah dan bertemu kembali esok dengan suasana dan pembicaraan yang berbeda.
Terkadang kita tidak sadar setiap pertemuan memiliki arah pembicaraan tanpa direncanakan termasuk malam ini. Namun banyak pula hal yang sudah direncanakan justru malah membuat lupa untuk diungkapkan setelah bertemu. Dan tidak sedikit pembicaraan yang belum diungkapkan sudah terjawab melalui isyarat.
Kita tak pernah boleh merasa takut dan mengkhawatirkan dengan kalimat apa kita awali pembicaraan dan lain sebagainya. Manusia memiliki akal sehingga menggunakan bahasa isyarat atau bahasa tubuh hal tersebut akan tampak dan bisa dimengerti oleh lawan bicara kita.

Entah ini sudah pertemuan keberapa namun semakin lama aku semakin bisa belajar banyak mengenai dirinya namun menatap untuk lebih lama masih menjadi kendala tersendiri bagiku tanpa mengungkapkannya aku yakin dia sudah mengenal aku hampir 4 tahun.
Semoga kebersamaan ini akan terus berjalan dengan lancar, bisa bersama menghadapi segala masalah yang berasal dari diri kita atau dari luar. Memang belum sepenuhnya resmi namun adanya saling mengenal antar keluarga seperinya sudah mengalami kemajuan.
Amin

Selamat malam :D