Perjalanan ini sebenarnya sudah sejak 2 tahun lalu, sebelum melanjutkan sekolah berusaha berbenah kesehatan mata yah yang akhirnya memang kenyataan masalah mata tidak berubah dari dulu dan tidak ketemu solusinya.
Dengan tekad kuat memberanikan diri dari tanah kelahiran mengantongi surat rujukan dari RS kelas C (Pringsewu), RS kelas B (Bandar Lampung), dan sampailah di RS Mata Cicendo kelas A. Dan ternyata bener semua memang periksa mata karena RS ini merupakan RS rujukan nasional mata.
Suasana RS Cicendo di antrian pendaftaran |
Awal ke RS Cicendo ini nebeng sama temen yang senasib ibunya harus operasi retina dan memang ketemu di RS Abdoel Moeluk Bandar Lampung, janjian abis subuh dan sampai di Cicendo sudah antriiii banget dan dapet nomor urut yang lumayan panjang sampai di tahap pemeriksaan dari refrakrasi sampai dirujuk ke neuro. Ternyata gak bisa sehari berobat gini dan harus menginap di sekitar RS dan saya memutuskan untuk menginap di rumah warga malam ini karena harus ada pemeriksaan lanjutan. Rumah warga jangkauan dengan jalan kaki lebih dekat dibandingkan dengan hotel yang lumayan jauh dan ketika naik kendaraan harus memutar karena jalur satu arah di Bandung. Hehehehe
Pemeriksaan di hari kedua
ini masih mata dan mata, mata dikasih cairan dari kemarin sih dan harus ada
yang jaga soalnya dengan cairan ini pupil akan mengecil dan susah untuk melihat
akhirnya yang dinantikan datang bisa libur kerja dulu, yeayyyyy.... Walaupun
sebelumnya ada drama mewek sendirian, sakit, dll (biasanya juga gak papa). Efek
dokter bilang harus ada yang jaga karena selama 8 jam cairan itu membuat mata
susah melihat.
Pemeriksaan hari kedua
ini akhirnya menemukan dokter yang tua yang secara bahasanya sudah memang
terlambat untuk penanganan kasus ku, dan aku yang bisa ambil kesimpulan “Aku
harus lebih bersyukur bisa melihat walau ada keterbatasan”. Dalam hati entah
rabunku ini bisa bertahan seberapa lama tapi terus jaga dan berdoa untuk
kesehatan organ vital ini.
Pasangan selalu
menguatkan dan tipikal dia selalu menghiburku dan membawa suasana ini menjadi
lebih bermakna. Kayaknya sih ini awal cinta kita tumbuh di Bandung sampai
akhirnya menikah. Heheheh....
Pemeriksaan hari kedua
hanya sampai siang karena pagi buta sudah mengambil tiket dan zuhur pun sudah
selesai hanya diberikan obat mata dan tetes mata cap cicendo. Secara
keseluruhan pelayanan bpjs ini tidak terlalu ribet dan cenderung cepat dan
sampai dengan pasien umum yang lain. Gak salah deh ini rumah sakit memang grade
A. Heheheh
Dan disela-sela kita
berobat dan setelahnya pun pasangan mengajak untuk mencoba beberapa makanan
yang hits di Bandung. Membuat mood bagus nih kalau makanan enak. Nih... aku
riview yah...
1. Ketupat Tahu
Cicendo
Ketupat Hits Cicendo |
Ketika ada yang rame-rame di sebrang RS Cicendo aku langsung
penasarn dan bener deh ini makanan enak. Letaknya di sebrang persis depan RS
Cicendo. Dan benar deh rasa ketupatnya sih sama aja tapi yang membedakan
kuahnya itu kentel banget, byka dari pagi dan kalau jam 9nan pagi udah habis
yah tutup. Hahahah
Ketupat bisa pakai telor atau tambahan lauk lainnya.
2. Surabi Enhaii
Bandung
Kalau kuliner ini sih gak di daerah Cicendo tapi di daerah
Setiabudi, sebelum UPI ada kedai surabi sebelah kiri yang rame nah itu dia Surabi
Enhaii Bandung. Ini beda yah sama yang ada di Jakarta dari harga dan rasa
jauhhhh bangetttt. Letaknya bersebelahan juga sama ada surabi disebelahnya tapi
entah kenapa ini yang rame dan sebelahnya sepi, heheheheh
Harganya standar surabi dari mulai harga Rp 4000-15.000 ada
semua... sesuai dengan topping dan favorite ku ada pisang coklat keju (manis)
dan untuk yang mengenyangkan adalah sosis mayonaise (pedes) enakkk banget ini.
Surabinya enak lembut dan tebel berasa banget makan gak tipis. (Nulisnya sambil
kepengen deh) hahahahah...
Udah beberapa kali kesini tiap ke Bandung musti ke sini sih,
heheheh... Dan selalu ada perkembangan dari mulai sekarang ada baksonya,
minuman tambah banyak, dan menu tambah banyak... Biasanya juga ada live musik
dan bisa nyawerrr...
3. Bebek
Lupa deh nama bebeknya apa, tapi letaknya tuh deket sama masjid raya
Bandung. Bebeknya standar banget sih hampir gak rekomended. Padahal tempat
makanya lumayan luas dan pelayanannya lumayan bagus. Yah... biasa aja untuk
membuat perut tetap kenyang karena jalan-jalan malam di masjid raya Bandung.
hehehehe
4. Warung Makan Bu Nanik
Warung makannya hampir sama sih konsepnya kayak ampera,
prasanan, pilih dan di bakar atau digoreng sama pelayannya. Warung konsep gini
sih sunda banget yah banyak lalapan dan sambelnya guys! Makan sepuasanyaaa deh
sambal dan lalapannya.. heheheheh....